Jasa Aceh Yang Terlupakan. Ketika Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba.
JASA ACEH YANG TERLUPAKAN. KETIKA AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA.
Ibu-Ibu Di Aceh Membuka Anting-Anting Cincin Kalung Dll ,.Terkumpul Dalam Waktu Tiga Hari, Pembeli Pesawat Untuk Soekarno Atas Himbauan Teuku Daud Brueh. Tapi Bangsa Ini Melupakan Itu .
1. Ketika wilayah Indonesia hampir dikuasai
seluruhnya oleh Belanda saat perang kemerdekaan, Aceh lah yang menjadi donatur bagi
Indonesia. Aceh mendanai kegiatan-kegiatan duta dan perwakilan RI ke luar
negeri, juga membiayai perwakilan PBB. Selain itu, Aceh juga membiayai misi perjalanan menteri muda Luar Negeri RI, H. Agus Salim, ke Timur Tengah dan
saat mengikuti konferensi Asia di New Delhi. Saat Pemerintahan pusat yang berada di Yogyakarta
vacum, Aceh juga menyediakan dana bagi pemerintahan.
3. Aceh juga memberikan sebuah kapal yang berbobot 100 ton dengan nomor registrasi PPB 58 LB kepada armada laut RI.
4. Aceh juga memiliki sebuah
radio yang dikenal dengan "Radio Rimba Raya" yang bertempatkan di
Takengon, Aceh Tengah. Banyak juga yang melupakan peranan Radio rimba raya ini bagi kemerdekaan Indonesia. Berita tentang kemerdekaan Indonesia diketahui oleh dunia melalui radio
Takengon, Aceh Tengah. Banyak juga yang melupakan peranan Radio rimba raya ini bagi kemerdekaan Indonesia. Berita tentang kemerdekaan Indonesia diketahui oleh dunia melalui radio
ini.
5. Pasukan dari Aceh juga pernah melakukan
Long March menuju front "Medan Area" ketika Medan,
Sumatera Utara berhasil dikuasai Belanda. Ini merupakan bentuk komitmen Aceh demi kemerdekaan RI. Sehingga saat itu Aceh dikenal sebagai daerah yang memiliki basis pertahanan yang paling kuat di wilayah Sumatera.
Sumatera Utara berhasil dikuasai Belanda. Ini merupakan bentuk komitmen Aceh demi kemerdekaan RI. Sehingga saat itu Aceh dikenal sebagai daerah yang memiliki basis pertahanan yang paling kuat di wilayah Sumatera.
6. Emas yang dipajang di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta adalah sumbangan dari
salah seorang saudagar Aceh yaitu Teuku Markam. Itu baru segelintir sumbangan Putra Aceh tersebut, untuk kepentingan negeri ini. Sumbangan lainnya, yaitu membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia.
Balasan Indonesia Untuk Rakyat ACEH Adalah :
1. Teuku Markam ditahan selama delapan tahun dengan tuduhan terlibat PKI. Harta
kekayaannya
diambil alih begitu saja oleh Rezim Orba. Aktivitas bisnisnya ditekan habis-habisan. Ahli warisnya hidup terlunta-lunta sampai ada yang menderita depresi mental. Hingga kekuasaan Orba berakhir, nama baik Teuku Markam tidak pernah direhabilitir. Anak-anaknya mencoba bertahan hidup dengan segala daya upaya dan memanfaatkan bekas koneksi-koneksi bisnis Teuku Markam. Dan kini, ahli waris Teuku Markam tengah berjuang mengembalikan hak-hak orang tuanya.
diambil alih begitu saja oleh Rezim Orba. Aktivitas bisnisnya ditekan habis-habisan. Ahli warisnya hidup terlunta-lunta sampai ada yang menderita depresi mental. Hingga kekuasaan Orba berakhir, nama baik Teuku Markam tidak pernah direhabilitir. Anak-anaknya mencoba bertahan hidup dengan segala daya upaya dan memanfaatkan bekas koneksi-koneksi bisnis Teuku Markam. Dan kini, ahli waris Teuku Markam tengah berjuang mengembalikan hak-hak orang tuanya.
2. Presiden Soekarno pernah ingkar janji kepada
Aceh. Ketika itu, beliau pernah memohon sambil berlinang air mata pada Aceh
untuk tetap mendukung Indonesia dan tetap menjadi penyuplai dana demi kemerdekaan
Indonesia. Beliau berjanji akan memberi otonomi khusus kepada Aceh untuk
menjalankan syariat islam di wilayahnya sendiri. Janji itu meluluh lantakkan hati orang Aceh yang ternyata tak kunjung ditepati oleh Soekarno. Karena itulah, akhirnya Aceh memberontak lalu muncullah konflik berkepanjangan hingga perjanjian damai di Helsinki antara Aceh dan RI digaungkan.
menjalankan syariat islam di wilayahnya sendiri. Janji itu meluluh lantakkan hati orang Aceh yang ternyata tak kunjung ditepati oleh Soekarno. Karena itulah, akhirnya Aceh memberontak lalu muncullah konflik berkepanjangan hingga perjanjian damai di Helsinki antara Aceh dan RI digaungkan.
3. Konflik ACEH yang berkecamuk dijawab dengan
"Darurat Militer" oleh Indonesia dan menjadi ajang 'GENOCIDE'.
Tragedi Simpang KKA, Rumoh geudong, Pembantaian Tgk. Bantakiyah cs,
Penghilangan paksa Aktivis Ulama yang menetang Kekerasan RI. Itu sedikit dari
banyak kasus yang sampai sekarang hanya menjadi kisah pilu kami semata. Seolah-olah
Komnas HAM
berkata : TIDAK ADA HAM UNTUK KALIAN (Rakyat Aceh).
berkata : TIDAK ADA HAM UNTUK KALIAN (Rakyat Aceh).
No comments